Suplemen memang memberikan kemudahan untuk mendapatkan vitamin C dalam dosis tinggi. Namun mendapatkan vitamin C langsung dari buah segar lebih dianjurkan, karena lebih mudah diserap dan mampu bertahan lebih lama di dalam tubuh.
Selain itu, makan buah juga memberikan manfaat yang lebih banyak dibanding minum suplemen karena buah tidak hanya mengandung vitamin C. Di samping vitamin, buah-buahan mengandung serat dan senyawa fitokimia lainnya yang penting bagi tubuh.
Pakar gizi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Dr Fiastuti Witjaksono, MS, SpGK menyampaikan hal itu dalam media workshop di Restoran Merah Delima, Kebayoran Baru, Selasa (3/5/2011), yang diselenggarakan oleh pemasar buah Kiwi asal Selandia Baru, Zespri (R).
"Untuk bisa diserap oleh tubuh, vitamin C butuh lingkungan yang mendukung. Buah memiliki lingkungan semacam itu karena mengandung komponen lain seperti serat dan berbagai fiktokimia," ungkap Dr Fiastuti.
Sebuah eksperimen pada mencit yang dilakukan para ilmuwan di Otago University menunjukkan, vitamin C dari buah bisa diserap 5 kali lebih cepat dibanding suplemen vitamin C. Bioavailibilitas atau kadar vitamin C di dalam tubuh juga bertahan lebih lama ketika diberikan dalam bentuk buah.
Dalam penelitian tersebut, buah yang digunakan adalah buah Kiwi atau Chinese Gooseberry. Dibandingkan jenis buah lainnya, Kiwi termasuk jenis buah dengan kandungan vitamin C paling tinggi yakni 105,4 mg dalam tiap 100 g daging buah yang siap dimakan (edible flesh).
Di dalam tubuh manusia, vitamin C diperlukan sebagai antioksidan. Normalnya seseorang membutuhkan asupan vitamin C sebanyak 45 mg/hari, sedangkan pada kondisi tertentu misalnya ibu hamil butuh 60 mg/hari dan pada masa menyusui butuh 85 mg/hari.
Vitamin C dibutuhkan dalam kadar lebih banyak lagi jika seseorang sering terpapar polusi dari lingkungan, terutama bagi yang hidup di kota-kota besar. Polusi yang tinggi memicu radikal bebas, pemicu kanker yang bisa ditangkal dengan antioksidan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar