"Nyeri saraf dan tendinitis (peradangan urat) lebih sulit diobati melalui mulut (minum pil)," kata Dr Jacob Teitelbaum, direktur medis the Fibromyalgia and Fatigue Centers dan penulis buku 'Pain-Free 1-2-3', seperti dilansir FoxNews, Kamis (28/10/2010).
Menurutnya pengobatan dengan krim atau koyo lebih efektif meredakan nyeri di area sakit. "Krim nyeri bekerja lebih efektif dan Anda bisa melihat hasilnya dalam setengah jam," kata Dr Jacob.
Berdasarkan pengalamannya mengobati pasien, Dr Jacob mengaku lebih efektif memberikan krim atau koyo untuk melawan sakit jika nyerinya bersifat lokal.
Sebaliknya pasien yang diberikan obat penghilang rasa sakit, antidepresan dan antikonvulsan mengaku lebih lama menghilangkan nyeri-nyeri di badannya.
Dr Jacob menyarankan jika pasien masih mengalami nyeri sendi setelah minum pil pereda nyeri, sebaiknya segera mencari krim atau koyo untuk bantuan darurat.
Beberapa pereda nyeri dalam bentuk krim dan koyo kandungannya antara lain:
Krim Mentol
Yang memiliki sifat panas atau dingin, dibuat dengan mentol yang berbasis alkohol. Contoh: Biofreeze, IcyHot.
Krim Aspirin
Mengandung salisilat yang bermanfaat untuk mengurangi peradangan sendi. Contoh: Bengay, Aspercreme.
Krim Lada Panas
Termasuk didalamnya krim berbahan Capsaicin dari cabai yang bisa digosokkan di daerah nyeri dan bisa mengurangi sakit. Krim ini bekerja mengurangi saraf tubuh dari pemancar kimia P yang mengirimkan sinyal sakit ke tubuh. Contoh: Capzasin, Zostrix.
Nyeri sendi biasanya ditandai dengan:
- Sensasi tidak nyaman, ada peradangan, nyeri atau kekakuan pada sendi atau sendi tubuh.
- Gejalanya sementara atau pendek lalu bisa hilang cepat
- Kejadian sewaktu-waktu
- Penyebab bisa karena terlalu lama dalam posisi duduk, berdiri atau lama tidak bergerak, cedera jatuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar