Jumat, 08 Juli 2011
7 Cara Berdebat Tanpa Bertengkar
Tidak ada yang salah dari sebuah perdebatan. Justru berdebat menjadikan hubungan semakin kuat. Namun, berdebat dapat menjadi pertengkaran yang hebat jika masing-masing pasangan tidak dapat mengendalikan diri.
"Konflik merupakan bagian penting dalam menciptakan hubungan yang sehat. Ketika mengekspresikan diri dan memberitahu pasangan apa yang kita butuhkan, bisa saja memicu konflik. Sengaja atau tidak sengaja, kita akan saling menyakiti. Namun semua ini dapat teratasi dari bagaimana kita menyelesaikannya," ujar psikiater, Malcolm Stern, yang juga penulis buku 'Falling In Love'.
Ada seni tersendiri untuk menghindari pertengkaran. Seperti dilansir dari Lifestyle.aol, tips berikut ini merupakan cara berargumen yang baik tanpa menyulut emosi masing-masing pihak.
Jadi pendengar yang baik
Ketika perbedaan pendapat terjadi, jangan langsung menutup telinga dan meninggalkannya. "Dengarkan pendapat pasangan dan coba rasakan ketika Anda berada di posisinya. Cobalah untuk mengertilah posisinya, sebelum Anda ingin dimengerti," ungkap Malcolm.
Cukup katakan sekali dengan penuh perasaan
Seringkali wanita mengucapkan berpuluh-puluh kali hal yang sama dengan cara yang berbeda. Cara seperti ini tidak dapat menyelesaikan masalah, malah menambah emosi kedua belah pihak. "Jika Anda merasa pesan yang disampaikan tidak jelas, sebaiknya katakan, 'aku tidak merasa kamu mendengarkan aku. Aku ingin kamu lebih mengerti keadaanku'," saran Malcolm. Dengan penyampaian yang tenang, membuat pasangan lebih mengerti apa yang Anda inginkan.
Keluar dari masalah
Setelah Anda mengungkapkan perasaan Anda, jangan mengulang kembali fakta-fakta yang sama. Fokuslah pada bagaimana Anda bisa keluar dari situasi tersebut tanpa lebih banyak menyalahkan pasangan. Bantu juga pasangan agar dapat memahami Anda lebih baik lagi.
Jangan mencarinya
Pria cenderung menarik diri ketika memiliki konflik dengan pasangannya. Hal terburuk yang dilakukan wanita adalah berusaha mencari pasangan dan terus meminta penjelasan. Yang dibutuhkan pria ketika sedang mengalami konflik adalah membiarkannya sendiri. Ketika dia sudah lebih tenang, dia akan kembali menemui Anda dan siap membicarakan masalah secara terbuka.
Mendinginkan suasana yang 'panas'
Kata-kata yang menyakitkan dapat keluar dari mulut Anda ketika situasi sedang memanas. Namun, penting bagi Anda untuk menarik lagi kata-kata Anda. Sebaiknya, tunggu beberapa jam atau hari untuk 'menetralkan' suasana.
"Ketika situasinya sudah mencair, akuilah kemarahan Anda yang lalu karena situasinya yang semakin memanas. Katakan Anda mencintai pasangan dan peduli terhadapnya," jelas Malcom.
Meminta bantuan dari orang lain
Untuk memberikan pencerahan, mintalah bantuan dari orang lain, seperti teman dan keluarga. Sudut pandang orang ketiga biasanya lebih netral, sehingga Anda dan pasangan dapat lebih mudah mencari solusi terbaik dari sebuah konflik.
Ambil pelajaran dari sebuah konflik
Banyak pasangan yang menganggap sebuah konflik merupakan masalah besar. Padahal kita hanyalah manusia biasa yang hidup dengan tingkat stres yang cukup tinggi karena pekerjaan atau masalah keluarga. Ditambah lagi situasi hubungan asmara yang sedang tidak harmonis, dapat semakin menyulutkan emosi.
Untuk itu, belajarlah dari sebuah konflik dan saling berkomitmen untuk tidak membahas permasalahan yang sama. Selain itu, saling menghargai, memaafkan dan memahami pasangan sangat penting untuk hubungan yang harmonis.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar